Feature How To Do It
Ternak
Mudah dan Murah Ayam Serama
Ayam serama adalah salah satu ayam yang termasuk dalam
jenis ayam katik atau yang dikenal ayam kate.
Nama serama sendiri berasal dari Sri Rama, tokoh popular dari legenda kisah
Ramayana yang memiliki wajah tampan dan gagah. Serama merupakan hasil
persilangan antara ayam Kapan, kate kaki panjang dengan rasa ayam modern Game
Bantam.. Hasilnya ayam serama ini terlahir dengan bobot lebih kecil, dada yang
membusung bak peragawan, bulu ekor ditegakkan dan kepala yang agak ke belakang.
Ayam serama dikenal dengan budget budidayanya yang murah. Ternak ayam serama dapat dimulai
dengan bahan kandang kayu. Anda dapat memanfaatkan kayu bekas seperti palet
kayu bekas atau jenis lainnya yang tentunya sesuai dengan kriteria kandang yang
baik. Untuk dinding kandang bisa menggunakan bahan ram kawat atau kawat besi.
Penggunaan kawat dapat membuat kandang lebih awet.
Urusan
tempat makan dan minum, anda dapat menggunakan botol bekas, lalu dipotong
sesuai keinginan anda. Atau anda juga dapat menggunakan sisa-sisa kayu bekas
dari pembuatan kandang sebelumnya. Semuanya dapat diatur sesuai keinginan dan
kenyamanan bagi si ayam sendiri.
Cara
budidaya serama sendiri sebenarnya tidak sulit dan tak terlalu berbelit-belit.
Faktor utamanya ayam ini termasuk ayam yang memiliki nafsu birahi tinggi. Namun
problem yang kerap dihadapi adalah pada proses perkawinan. Postur yang mungil
membuat serama jantan sulit membuahi serama betina. Nafsu yang tinggi juga
terkadang membuat perilaku pejantan brutal terhadap betina.
Namun
begitu tidak perlu khawatir. Cara alternatif dapat dilakukan jika pejantan
sulit membuahi si betina. Syaratnya pastikan induk betina sudah berumur 5-6
bulan dan kedua pasang telah siap untuk dikawinkan. Teknik pengawinan dengan
cara memegang lalu menyodorkan betina di depan pejantan dapat dikatakan cara alternatif
yang efektif.
Teknik
alternatif lain adalah teknik kawin gilir. Dalam metode ini, anda perlu
menempatkan seekor ayam betina dengan tiga ekor pejantan. Selanjutnya, betina
akan dipaksa melayani ketiga pejantan tersebut. Penggilirannya sendiri
dilakukan dengan selang 2-3 jam. Dengan teknik ini, peluang kesempatan
keberhasilan lebih besar.
Masalah
produktivitas, ayam ini mempunyai nilai plus
dan minus. Nilai plusnya, serama
betina mampu menghasilkan 5-7 telur kurang dari sebulan. Sedangkan nilai
minusnya, serama betina tidak mampu mengerami semua telur yang dihasilkannya. Postur
yang mungil membuat hangatnya tidak akan merata bila betina mengerami telurnya.
Setiap
masalah tentu ada solusinya. Maka solusinya yaitu dengan menitipkan pada
indukan lain atau dimasukkan dalam mesin penetas telur. Indukan lain berasal
dari ayam kate yang memiliki tubuh lebih besar sehingga dapat memberi
kehangatan yang merata. Jika anda merasa kesulitan pada pilihan pertama, mesin
penetas telur sepertinya pilihan tepat. Dengan modal papan kayu, kain atau
spons dan thermostat (bisa juga bohlam), anda dapat merancang mesin penetas
telur sendiri.
Satu
hal yang harus anda ketahui, serama yang sering kawin cenderung akan membuat
pejantan tidak tegap seperti sebelumnya dan serama yang mengikuti kontes
pastinya dinilai dari kemampuan tubuhnya untuk memekarkan dadanya dan saat ia berlenggak-lenggok. Jadi, kembali pada
keputusan anda. Apa anda lebih memilih serama anda untuk mengikuti kontes atau
serama anda untuk budidaya ?
Komentar
Posting Komentar