Resume Media Online



Online as a publishing medium
Berdasarkan informasi yang telah dipilih,seorang jurnalis ingin membagikan informasi  tersebut kepada pembaca.Proses publikasi menggunakan ”old” media dengan  jumlah surat kabar atau koran yang banyak dapat membuat bisnis tersebut menjadi rumit .

What is Online Journalism?
Merupakan proses pengumpulan fakta yang kemudian diserbakan lewat internet.Namun sebagai penyebar informasi ,suatu berita tidak dapat ditelan mentah-mentah atau masih bersifat kasar meskipun produksi surat kabar dibuat dengan jumlah edisi yang banyak setelah selesai dibuat.Berita harian mungkin memiliki konten headline yang dramatis dan dinamis namun bukan hal yang terutama.
Konten yang diberikan juga relatif dalam arti seberapa banyak pembaca tertarik dengan berita tersebut.Di sisi lain apabila pembaca menemukan hal yang menarik mereka akan membeli, hal tersebut merupakan misi utama dalam menyajikan konten berita.Publikasi secara online juga dapat membuka suatu wadah informasi yang dibuat untuk membangun hubungan yang dinamis dengan pembaca.

Information dissemination
Immediacy/Kesegeraan
Dapat kita katakan radio merupakan media yang paling tepat karena banyak stasiun radio/radio station memberikan informasi dalam hitungan jam atau setengah jam.Program yang ada dalam suatu stasiun radio tentunya berbeda-beda oleh karena itu kita dapat menemukan hal-hal baru di setiap stasiun radio
            Dalam Web, memiliki potensi yang cukup instes mengenai update berita dan di setiap halaman kita dapat meilhat berita yang terbaru dan berita lama.



Mengarsipkan
Menelusuri sebuah situs konten sama seperti bermain tiga dimensi permainan catur. Anda bisa duduk di tengah suatu tempat dan maju ke depan (segera), menyamping (berhubungan, antar cerita dan interaktivitas) atau masuk ke arsip.
            Pengarsipan teristimewa efektif untuk situs berita. Ini bisa meningkatkan konteks penting sampai laporan terkini yang sama baiknya dengan sumber daya yang baik.
Hubungan dengan pembaca
Konstruksi non-linear dan konsumsi konten
Merupakan sebuah kata penekanan, tapi ini yang terpenting. Jadi, mari kembali ke contoh radio untuk menjelaskan.
            Radio adalah media linear (berhubungan lurus). Audiens diberi konten dalam garis lurus. Wawancara dipandu oleh presenter, kemudian laporan cuaca, laporan lalu lintas, musik, berita dan lainnya. Ketika pendengar mendengar sebuah berita radio, ia tidak bisa menentukan ‘saya hanya mau memilih dua, lima dan enam berita, dan tidak mau mendengar sisanya.’ Kenyataannya, pendengar akan menyetel dengan sendirinya, tetapi mereka mempunyai sedikit kendali, yaitu mennganti saluran lainnya atau mereka mematikannya.
            Situs jaringan berdasar pada konsumsi non-linear. Jadi, orang-orang tidak perlu menuju dari hal pertama, kedua dan ketiga. Ketika mereka memilih yang menarik bagi mereka, mereka bisa, dan menuju dari empat ke tigapuluh enam ke limabelas ke dua dan seterusnya. Ketika bagian dari berita dipublikasikan pada Web, itu kemungkinan dari 50% pembaca tidak akan membaca 75% bagian dari seluruhnya.
Jadi,  penting bagi media saat ini untuk memperhatikan kebutuhan pasar. Karena industri pasar menuntut mereka untuk dapat memudahkan pembaca bisa memilih apa yang mereka minat untuk membaca beritanya tapi tetap mengedepankan interaktivitas dengan pembacanya.
Interaktivitas
Audiens dalam mengkonsumsi sesuatu memiliki elemen yang penting dari interaktivitas. Interaktif dari audiens terhadap produk dari yang mereka gunakan ada beragam tanggapan dimana audiens rupanya masih memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan jurnalis ketika menanggapi suatu produk. Selain itu audiens dapat berbagiinformasi dengan audiiens lain dan terkadang menjadi opinion leader dalam produk tersebut.
Hal ini terkadang membuat jurnalis merasa resah karena mereka ditantang hanya sebagai gate keeper (penjaga gerbang informasi) dan penyebar informasi. Hal ini juga mengangkat pertanyaan mengenai isu dari ketepatan dan perspektif informasi yang diberikan oleh jurnalis, karena jurnalis dianggap sebagai salah satu audiens juga dengan opini mereka sendiri. Pada saat itu jurnalis dianggap seperti mengetahui, melihat  dan mengatakan semuanya dan audiens hanya perlu duduk dan mendengarkan. Namun dengan terbentuknya interaktivitas jurnalis tidak lagi dianggap terkadang mengetahui, melihat dan mengatakan semuanya .
Keterkaitan
Tradisi dari sebuah aktivitas jurnalistik semakin ditantang dengan hadirnya internet, dimana jurnalis ditantang untuk lebih membuat pembaca online memiliki sebuah hubungan dengan website lainnya seperti website pemerintahan, website pendidikan lokal, website asosiasi perguruan dan lain-lain.
Keterkaitan ini harus dihubungkan dengan sumber yang asli, namun terkadang penghubungan sebagai pembunuhan karir dan bahkan mengundang kontroversi. keterkaitan tidak merusak kerja jurnalis namun megubah kerja jurnalis, dimana pada akhirnya jurnalis masih diperlukan dalam menyebarkan informasi.
Apa yang menjadi efek dalam jurnalistik sejauh ini?
Pada saat itu internet dianggap sebagai “monster yang luar biasa” dikalangan para jurnalis, karena mengubah tradisi-tradisi yang sudah dilakukan oleh jurnalis setiap harinya pada media cetak. Perubahan yang paling utama adalah jeda. Dimedia cetak ada jeda 1 hari sebelum informasi kemarin disebarkan pada esok hari, kehadiran internet menantang para jurnalis untuk menyebarkan informasi secara 24 jam tanpa jeda.
Jurnalis pada media cetak pun ditantang untuk mengubah tradisi yang pernah mereka lakukan dengan tradisi baru yang mengharuskan mereka untuk menyebarkan informasi selama 24 jam tanpa adanya jeda waktu. Pada medianya pun juga ditantang untuk mengubah lingkungan kerja dari segi sumber daya manusianya dan tampilan dari wajah media itu, dimana perlu adanya sebuah upaya untuk kembali menentukan konten, dari multimedia interaksi, dari situs yang rumit sampai yang sederhana.
Opini
Segala tantangan yang muncul diatas kami anggap tidak lagi menjadi tantangan , karena penelitian sudah kadaluwarsa. Pada era post modern ini jurnalis sudah memiliki keterampilan dalam dunia internet karena sudah menjadi keseharian hidup, apalagi jurnalis mudah yang sudah terpapar dengan pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi.



Komentar

Postingan Populer