Aktif dan Menjiwai Jadi Modal Penting
Suasana di ruangan 704
berbeda dari biasanya. Kali ini, kelas Media Online disambangi oleh seorang
wanita berkacamata yang berparas cantik. Ia didampingi oleh Pak Yuri, selaku
dosen Media Online. Ia adalah jurnalis dari media ternama, CNN Indonesia. Namanya Sandra Insana Sari, biasa dipanggil Sandra.
Riska, salah satu mahasiswa kelas Media Online menjadi
moderator selama aktivitas talkshow
ini berlangsung. Ia melontarkan pertanyaan pertama, memberi kesempatan bagi
Sandra untuk mengenalkan dirinya dan membagikan pengalamannya. Sandra yang suka
untuk berbicara, membuka sesi pertama dengan pengalamannya yang cukup panjang.
Sandra Insana Sari, lulusan dari Ilmu Komunikasi UBM mengakui bahwa awalnya ia
hanya kuliah-pulang dalam menjalankan
aktivitasnya sebagai mahasiswa.
Ia
baru memutuskan aktif berorganisasi di semester 4. Tapi, keputusan Sandra sangatlah
tepat. Dimulai dari masuk klub ilmu komunikasi UBM, Journal is Me, hingga menjabat
sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa (HMJIKOM). Sandra menekankan aktif
berorganisasi itu penting. Pernyataan tersebut memang berdampak langsung kepada
Sandra. Ia menjadi salah satu bagian dari majalah internal UBM, What’s Up.
Menjadi bagian majalah What’s Up, Sandra menjalin banyak relasi, terutama
media-media yang ingin meliput kegiatan di Universitas Bunda Mulia. Sandra banyak
mengambil nilai-nilai positif selama berkuliah di UBM.
Berkat keaktifannya, Sandra menceritakan dirinya pernah
magang di Bhinneka.com, salah satu e-commerce
tertua di Indonesia. Ketika di dunia kerja pun, Sandra bahkan diterima di 3
media ternama, MNC, Kompas dan CNN Indonesia. Nama terakhir menjadi kebanggaan
sendiri baginya. Tapi, Sandra melalui proses yang tidak mudah. Sebelumnya, ia
pernah menjabat sebagai PR dari kampusnya sendiri, UBM. Rentang November 2016
sampai November 2017 adalah masa bakti Sandra sebagai PR di UBM.
Selain aktif, Sandra juga seorang yang pantang menyerah.
Ia mengaku sampai harus ke balai kota sendiri untuk mewawancarai Gubernur DKI
saat itu, Ahok. Tapi, hasilnya ia tidak mendapat kesempatan tersebut. Sandra
yang menjiwai setiap apa yang dikerjakannya akhirnya berbuah hasil. Kesempatan
itu baru benar-benar ia dapatkan, meskipun di tengah keramaian kampanye Ahok.
Ia mengaku sampai harus ikut dalam keriuhan suasana kampanye tersebut.
Saat ini, Sandra bekerja di CNN Indonesia. Keinginannya
menjadi jurnalis, awalnya hanya karena ingin tampil di depan kamera. Tapi, ia
tersadar dari ucapan Field Producer-nya selama di MNC. “di depan layar tidak
perlu juga menjadi presenter”, ucap Sandra sambil menirukan ucapan rekan
kerjanya saat itu. Setelahnya, Sandra menjadi orang yang aktif dan menjiwai
setiap apa yang dikerjakannya. Kerja kerasnya pun tidak jauh beda dengan
suasana di CNN Indonesia. “di CNN mencari orang yang tidak bekerja itu susah ..”,
ucap Sandra.
Di akhir sesi, Sandra memberi pesan positif bagi
mahasiswa/i di kelas Media Online. “Magang bukan memikirkan gaji, tapi cari
pengalaman”. Ya, pesan itu sangat pas bagi mahasiswa/i yang merupakan semester
6 dan sedang mencari tempat magang.
Komentar
Posting Komentar